Rabu, 24 Agustus 2016

Wisata Religi Pura Besakih

A. Selayang Pandang
Bali di kenal sebagai ‘pulau seribu pura‘ lantaran di pulau ini ada kian lebih 11. 000 bangunan pura. Konon, di sebagian tempat di Bali, jumlah pura bahkan juga melebihi jumlah beberapa tempat tinggal masyarakat.



Satu diantara pura paling besar yang dikira sebagai induk pura di Bali (the mother temple) yaitu Pura Besakih. Pura Besakih terdapat di kaki Gunung Agung, gunung paling tinggi di Pulau Bali yang oleh orang-orang setempat dikira sebagai gunung suci. Pada tanggal 17 Maret 1963 (versus yang lain mengatakan tanggal 18 Maret)  Gunung Agung pernah meletus serta menewaskan kian lebih 1. 000 orang dan merusakkan desa-desa di sekelilingnya. Tetapi yang bikin takjub, Pura Besakih ‘tak tersentuh‘ oleh bencana alam itu, walau sebenarnya jaraknya cuma sekitaran 1 km dari puncak Gunung Agung.

Menurut narasi yang berkembang, tempat pura ini diambil lantaran dikira sebagai daerah yang suci. Dalam bhs Jawa Kuno, besakih, wasuki, atau basuki mempunyai arti “selamat”. Diluar itu, nama besakih juga dihubungkan dengan Naga Basuki, yakni sosok naga sebagai sisi dari kepercayaan orang-orang di lereng Gunung Agung pada saat pra-Hindu. Oleh lantaran pura ini dikira sebagai tempat suci, jadi beberapa pengunjung yang menginginkan masuk kompleks pura diwajibkan menggunakan sarung khas Bali.

B. Keistimewaan
Pura Besakih adalah kompleks tempat beribadah umat Hindu yang terbagi dalam 22 bangunan pura. Menurut perkiraan beberapa pakar, sistem pembangunan Pura Besakih mengonsumsi saat kian lebih 1. 000 th. sampai meraih memiliki bentuk yang saat ini. Bukti-bukti peninggalan histori saat megalitik yang diketemukan di sekitaran kompleks pura ini, seperti menhir, tahta batu, serta susunan teras berupa piramid memperkuat perkiraan itu.

Pura ini di bangun berdasar pada rencana Tri Hita Karana, yakni rencana keseimbangan pada manusia, alam, serta Tuhan. Pengaturan bangunan pura sesuai dengan arah mata angin supaya susunan bangunannya bisa mewakili alam sebagai simbolisme ada keseimbangan itu.

Setiap arah mata angin dimaksud mandala dengan dewa penguasa yang dimaksud “Dewa Catur Lokapala”. Sebagai pusat (poros/tengah) dari ke empat arah mata angin yaitu Pura Penataran Agung Besakih, yakni pura paling besar yang diperuntukkan untuk memuja Dewa Siwa dengan dikelilingi pura-pura yang lain. Di samping timur Pura Penataran Agung ada Pura Gelap yang dipakai untuk memuja Dewa Iswara ; di samping selatan ada Pura Kiduling Kereteg untuk memuja Dewa Brahma ; di segi barat adalah Pura Ulun Kulkul untuk memuja Dewa Mahadewa ; dan di segi utara yaitu Pura Batumadeg yang ditujukan untuk memuja Dewa Wisnu.

Di kompleks Pura Besakih sering diselenggarakan beragam jenis ritual agama Hindu yang meraih puncaknya pada perayaan setiap seratus th. Pura Besakih yang dimaksud Ekadasa Rudra (paling akhir dikerjakan pada th. 1979). Terkecuali bisa nikmati peninggalan histori, arsitektur khas, dan perayaan ritual keagamaan di pura ini, wisatawan dapat juga lengkapi kunjungan wisata dengan mendaki Gunung Agung.

C. Tempat
Pura Besakih terdapat di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Propinsi Bali, Indonesia.

D. Akses
Untuk menuju Pura Besakih, wisatawan bisa mengawali perjalanan dari Kota Denpasar dengan jarak sekitaran 25 km ke arah utara. Alternatif yang lain, wisatawan bisa meniti perjalanan dari Kota Semarapura (Kabupaten Klungkung) ke Pura Besakih memakai angkutan umum (bemo) dengan cost sekitaran Rp 5. 000 (April 2008). Sesampainya di Kecamatan Rendang, pengunjung dianjurkan untuk turun di gerbang masuk pura, bukanlah di Desa Besakih yang ada sekitaran 1 km arah selatan Pura Besakih. Dari pintu gerbang pura, pengunjung bisa jalan kaki masuk kompleks Pura Besakih.

E. Harga Tiket
Pengunjung yang menginginkan masuk pura dikenai bea masuk sebesar Rp 7. 000 per orang. Jika pengunjung mengendarai mobil pribadi, jadi ada cost penambahan sebesar Rp 3. 000 untuk cost parkir (April 2008).

F. Akomodasi serta Sarana Lainnya
Wisatawan yang membutuhkan sarung khas Bali sebagai kriteria untuk masuk tempat pura bisa menyewanya di sekitaran tempat dengan cost sebesar Rp 3. 000—Rp 5. 000 per sarung. Bila menginginkan tahu seluk beluk Pura Besakih baik dari sisi histori ataupun arsitekturnya, wisatawan bisa menyewa pemandu dengan cost sekitaran Rp 10. 000 (April 2008).

Kompleks Pura Besakih mempunyai tempat parkir yang cukup luas untuk beragam jenis kendaraan. Diluar itu, di sekitaran tempat parkir ada kios-kios yang jual kerajinan ataupun cenderamata yang lain. Jika memerlukan penginapan atau tempat tinggal makan, di sekitaran pura juga ada losmen serta beragam jenis warung makan khas Bali.